4 Aspek Passive Design Agar Rumah Hemat Energi
05 Januari 2022 | Reading Time: 3 minutes

Dengan semakin hangatnya isu-isu lingkungan, kita semakin familiar dengan istilah bangunan hemat energi.
Dalam mendesain bangunan hemat energi, bisa menggunakan pendekatan active design dan passive design.
Active design adalah desain arsitektur yang menggunakan teknologi terkini agar bangunan menjadi efisien dalam penggunaan energi. Misalnya menggunakan solar panel untuk menangkap energi panas matahari, hingga teknologi rain water harvesting.
Adapun pada passive design, penggunaan energi diminimalisir dengan mengaplikasikan desain arsitektur yang merespon iklim lokal dan kondisi lahan, dan tetap memaksimalkan kenyamanan pengguna bangunan.
Passive design lebih menekankan ke desain fisik bangunan seperti desain fasad, arah hadap bangunan, letak dan ukuran jendela, sistem ventilasi bangunan, hingga tata letak ruangnya.
Mari simak 4 aspek penting dari passive design agar rumah hemat energi!
1. Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan atau arah hadap bangunan berperan penting terhadap intensitas cahaya dan panas matahari yang masuk ke dalam rumah.
Rumah dengan orientasi ke utara dan selatan memiliki intensitas panas matahari yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan rumah dengan orientasi ke timur dan barat.
Desain fasad tertentu, seperti double skin facade, juga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi intensitas panas matahari yang masuk ke dalam rumah, namun tetap memungkinkan adanya sirkulasi angin dan udara yang sehat.
2. Canopy and Shading

Teknik pembayangan (shading) digunakan untuk mengatur sudut datang cahaya dan panas matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Misalnya dengan meletakkan kanopi pada area bukaan seperti jendela dan pintu, maka panas matahari yang masuk ke dalam rumah bisa dikurangi intensitasnya, sehingga rumah tetap bisa mendapatkan cahaya matahari secara cukup, namun tidak berlebihan.
Dengan demikian penggunaan lampu di siang hari bisa dikurangi.
3. Ventilasi Udara Alami

Passive design mengatur agar bangunan memanfaatkan ventilasi udara alami, dengan menyediakan bukaan-bukaan untuk sirkulasi udara.
Dengan menerapkan prinsip cross ventilation pada rumah, rumah pun terasa sejuk tanpa perlu menggunakan AC. Dengan demikian penggunaan energi listrik dari AC bisa diminimalisir.
4. Konfigurasi Ruang

Konfigurasi ruang atau pengaturan tata letak ruang pada rumah merupakan hal penting dalam passive design.
Misalnya dengan mendesain inner courtyard pada rumah, pencahayaan dan sirkulasi udara pada setiap ruangan pun bisa terakomodir dengan baik.
Inner courtyard juga bisa memberikan dampak positif dalam hal estetika rumah dan pemandangan dari dalam rumah pun menjadi lebih menarik.
Terapkan Passive Design untuk Efisiensi Energi di Rumah

Dengan mengenal beberapa aspek penting dari passive design, bukan tidak mungkin untuk mulai merencanakan dan mengaplikasikannya di rumah tinggal Anda.
Sehingga Anda pun ikut berpartisipasi dalam gerakan hemat energi yang berdampak positif bagi lingkungan.
Apakah Anda juga tertarik untuk memiliki rumah hemat energi dengan pendekatan passive design?
Semoga artikel ini bisa menginspirasi Anda!
Mata Air telah memiliki 20 tahun pengalaman dalam menciptakan hunian kelas atas yang eksklusif dan mewah. Kami dengan senang hati membantu Anda mewujudkan hunian impian atau rumah mewah Anda yang indah, ramah lingkungan, dan hemat energi. Tentunya tanpa mengesampingkan style interior dan arsitektur yang Anda sukai.
Jika Anda ingin mengetahui layanan lengkap Mata Air Design & Build, silakan pelajari menu kami disini atau klik button WA di pojok kanan bawah untuk chat langsung dengan konsultan Mata Air.
Gambar diambil dari: habitusliving.com, archdaily.com, dokumen karya PT Mata Air